Kamis

high heels atau flat shoes

kayanya hampir semua wanita menyukai high heels.. selain karena high heels bisa mengkatrol tinggi badan kita high heels juga bisa membuat wanita terlihat lebih sexy mungkin karena alasan alasan inilah kaum wanita rela bela- belain nahan sakit berjam- jam buat tetep terlihat cantik. tapi sebenernya pemakaian high heels dalam jangka waktu yang terlalu lama itu punya dampak yang cukup membahayakan lho..
menurut dr. Meidy "Sepatu terlalu tinggi juga tidak baik, karena akan memengaruhi kesehatan kaki. Untuk itulah, sepatu yang bisa dipakai oleh kaum perempuan ukurannya di bawah 5 sentimeter, setiap dua jam sekali mengistirahatkan kaki dari sepatu berhak tinggi."
sepatu berhak tinggi berbahaya karena pemakainya rentan terkilir yang bahkan bisa menyebabkan patah tulang kaki. High heel juga bisa menyebabkan peradangan pada jantung kaki. Bengkak pada ibu jari kaki karena beban tubuh bertumpu pada ujung kaki, nyeri lutut, nyeri punggung, juga merupakan beberapa efek buruk lain memakai hak tinggi.
akan tetapi sebenarnya bukan hanya pemakian high heels saja yang memiliki dampak buruk, ternyata flat shoes dalam waktu lama juga membahayakan.
Menurut seorang konsultan bedah Ortopedik, Mike O’Neil, seseorang yang mengenakan sepatu teplek ataupun high heels dalam jangka waktu lama atau lebih dari 6 bulan berisiko menimbulkan berbagai masalah pada kesehatan tubuh Anda.
Flat shoes yang memiliki pijakan kaki datar, memang bisa mengurangi risiko terkilir. Akan tetapi, flat shoes bisa berbahaya karena pemakai sepatu teplek ini cenderung berjalan dengan cara menyeret langkahnya, padahal ini berbahaya karena dapat memperburuk postur tubuh. Sepatu teplek ini juga dapat melonggarkan tulang sendi dan urat daging. Selain itu, flat shoes bisa menyebabkan radang sendi pada tempurung lutut.


nah!!!!! bingung kaan sebaiknya kita pakai sepatu apa?? apa pake sendal jepit aja?? ga gitu juga siih
solusinya adalaaaah.......
Menurut Mike O’Neil, tinggi tumit sepatu ideal adalah sekitar 1 inchi atau 2,5 cm. dalam memilih sepatu pun tidak asal mementingkan model sepatu saja, tetapi juga harus melihat material bahan yang dipakai untuk pembuatan sepatu tersebut. Karena setiap model sepatu baik yang bermerek atau tiruan sering memanfaatkan material yang bermacam-macam, yang belum tentu menyehatkan kaki. 
Sepatu yang baik juga harus ringan. Karena setiap 100 gram sepatu, si pemakai akan mengeluarkan energi sebanyak 1 persen. Bayangkan jika sepatunya terlalu berat!
selain itu, sebaiknya dalam menggunakan alas kaki kita harus menghindari dalam waktu yang lama, sebaiknya 1 jam sekali kaki harus di istirahatkan guna menghindari kram pada kaki dan menghindari pegel pegel :p

Rabu

galau oh galau

masa remaja biasa nya masa yang paling ga pernah kita lupain karena di fase inilah seseorang mulai mengenal jati dirinya. salah satu gejala yang sering di rasakan remaja apa lagi remaja jaman sekarang itu gejala "kegalauan" sebenernya galau itu apa yaa?? soalnya belakangan ini kata2 ini tuh tenar banget bukan cuma di kalangan remaja tapi juga orang keremajaannya udah mulai kadaluarsa :p

sampai artikel ini ditulis, saya sendiri tidak menemukan arti kata galau di KBBI karangan pak J.S. Badudu, hehe. Atau definisi dari para akademisi tentangnya. Namun jangan kuatir, paling tidak kita akan mencoba  menemukan sedikit pencerahan tentang arti kata galau setelah membaca postingan saya :D. Enjoy........!!!


Galau adalah widespread phenomenon (fenomena yang tersebar luas) yang sering diidentikkan dengan kaum muda. Mengapa demikian?. Hah panjang penjelasannya, tanya mbah google aja deh. Intinya galau itu cenderung lebih sering diucapkan oleh para remaja masa kini ketimbang para orang tua kita zaman dulu. Mungkin zaman dulu kata galau lebih dikenal dengan “gundah gulana”. dengan kata lain gundah gulana telah berevolusi menjadi kata2 galau begitu.
Lanjut deh, galau adalah serangkaian symptom/gejala (bahasa anak KU....tanan) yang membuat penderitanya dilanda rasa ketidakpastian, cemas, perasaan tidak nyaman yang sulit dihilangkan. Seperti yang pernah saya tulis di postingan sebelumnya, galau biasanya menyerang pada waktu2 tertentu. Jadi galau bisa dibilang juga pake jadwal kambuh #halah. Kapan jadwalnya? Dia akan datang ketika : (1) cuaca yang tiba2 turun hujan dan Anda terpaksa harus berdiam diri di rumah/kos karenanya. Jika tidak segera diisi dengan kegiatan positif maka waspadalah. (2) ketika malam minggu sendiri sementara orang lain bisa bersenang2. (3) ketika tiba2 mendapati mantan pacar kita sudah punya pacar baru sementara kita belum dipertemukan dengan pasangan baru kita T.T (4) ketika sedang kasmaran atau patah hati. Dan ada satu lagi yang baru2 ini saya temukan yaitu ketika Anda yang sebagai mahasiswa angkatan tua dan ketika lagi datang ke kampus bertemu teman seangkatan atau adik kelas yang basa-basi kemudian mereka bertanya “Mas/mbak sudah sampai mana skripsinya?? Udah ngajuin judul?? Proposal sudah di-acc?? dll”. Padahal Anda tahu blm sampai pada satu pun tahap yang ditanyakan. Saya tidak tahu apakah galau itu sejenis airborne virus yang punya kemampuan menular lewat udara. Tapi yang jelas galau dapat ditransfer dari satu orang ke orang lain. Bagaimana caranya??. Begini contoh simpelnya, ketika membuka halaman facebook atau twitter, entah kebetulan atau apa, teman2 Anda sedang mengupdate status2 yang berbau galau. Jika Anda sedang tidak merasa kuat, saya sarankan segera tutup situs itu dan lakukan pekerjaan lain yang lebih berguna. Kemampuan seseorang untuk sembuh dari rasa galau sangat bergantung pada kepribadian dan motivasi yang dimiliki oleh orang tersebut. 
mungkin galau dalam porsi tertentu tidak akan berbahaya akan tetapi jika dalam kuantitas waktu yang cukup sering kegalauan ini bisa berakibat pada stres bahkan mungkin depresi (berlebihan sepertinya) hahaha
apapun itu sebisa mungkin galau harus kita hindari engan menyibukan diri dengan sesuatu yang lebih bermanfaat. So, Mari kita mewujudkan Gerakan Anti Galau !!!

Kebahagiaan adalah sesuatu yang diputuskan di awal

Seorang Kakek berumur 92 tahun yang mempunyai selera tinggi, percaya diri, dan bangga akan dirinya sendiri, yang selalu berpakaian rapi setiap hari sejak jam 8 pagi, dengan rambutnya yang teratur rapi meskipun dia buta, masuk ke panti jompo hari ini. Istrinya yang berumur 70 tahun baru-baru ini meninggal, sehingga dia harus masuk ke panti jompo.

Setelah menunggu dengan sabar selama beberapa jam di lobi, dia tersenyum manis ketika diberi tahu bahwa kamarnya telah siap. Ketika Kakek itu berjalan mengikuti penunjuk jalan ke elevator, si pengurus menggambarkan keadaan kamarnya yang kecil, termasuk gorden yang ada di jendela kamarnya.

"Saya menyukainya", katanya dengan antusias seperti seorang anak kecil berumur 8 tahun yang baru saja mendapatkan seekor anjing.
"Kakek kan belum melihat kamarnya", sahut si pengurus heran.
"Itu tidak ada hubungannya nak..", jawab Kakek tersebut sembari tersenyum.

"Kebahagiaan adalah sesuatu yang diputuskan di awal."

Apakah aku akan menyukai kamarku atau tidak, tidak tergantung dari bagaimana perabotannya diatur tapi bagaimana aku mengatur pikiranku. Aku sudah memutuskan menyukainya. Itu adalah keputusan yang kubuat setiap pagi ketika aku bangun tidur."

"Aku punya sebuah pilihan; aku bisa menghabiskan waktu di tempat tidur menceritakan kesulitan-kesulitan yang terjadi padaku karena ada bagian tubuhnya yang tidak bisa berfungsi lagi, atau turun dari tempat tidur dan berterima kasih atas bagian-bagian yang masih berfungsi."

"Setiap hari adalah hadiah, dan selama mataku terbuka, aku akan memusatkan perhatian pada hari yang baru dan semua kenangan indah dan bahagia yang pernah kualami dan kusimpan."

Hanya untuk kali ini dalam hidupku.
Umur yang sudah tua adalah seperti simpanan di bank, dan sekarang aku akan mengambil dari yang telah aku simpan selama ini.

Jadi, intinya adalah untuk menyimpan sebanyak-banyaknya kebahagiaan di bank kenangan kita.


cerita ini aku persembahkan untuk seseorang yang telah meninggalkan banyak kenangan sebelum ia pergi jauh...
"Terima kasih padamu yang telah mengisi bank kenanganku. Aku sedang menyimpannya dan kelak akan mengambilnya."

Ingat-ingatlah 5 aturan sederhana untuk menjadi bahagia:
1. Bebaskan hatimu dari rasa benci
2. Bebaskan pikiranmu dari segala kekhawatiran
3. Hiduplah dengan sederhana
4. (give more)
5. (expect less)

pers dan pencemaran nama baik

Perkembangan demokrasi di Indonesia setelah Era Reformasi telah membawa dampak positif bagi kebebasan Pers di Indonesia. Dengan disahkannya UU  Pers  mengartikan bahwa kebebasan pers telah mendapatkan jaminan secara konstitusional seperti larangan atas tindakan- tindakan preventif seperti pencabutan ijin maupun pembreidelan. Salah satu ekses buruk yang ditimbulkan dari kebebasan pers adalah terjadinya pemberitaan yang bersifat mencemarkan nama baik objek pemberitaan atau karya jurnalistik.
Tindakan pencemaran nama baik termasuk dalam tindak pidana penghinaan yang diatur dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana. Tujuannya adalah untuk melindungi kehormatan, martabat, serta nama baik orang sehingga dapat tercipta ketentraman dan ketertiban dalam masyarakat. Mengenai tindak pidana pencemaran nama baik yang dilakukan oleh pers tidak diatur secara khusus oleh UU Pers sehingga yang berlaku adalah aturan yang lebih umum yakni Kitab Undang-undang Hukum Pidana. Akan tetapi yang menjadi persoalan adalah pengenaan pasal pencemaran nama baik terhadap pers dianggap sebagai suatu pembatasan terhadap kebebasan pers. Oleh karena itu, maka dirumuskan Bagaimana bentuk pertanggung jawaban pidana yang seharusnya diberlakukan terhadap tindak pidana pencemaran nama baik yang dilakukan oleh Pers dan Bagaimana fungsi Hak Jawab menurut Hukum Pidana dan UU Pers.
Upaya penyelesaian atas pemberitaan atau karya jurnalistik yang dianggap sebagai pencemaran nama baik sebenarnya dapat diselesaikan dengan mengefektifkan hak jawab yang merupakan hak dari objek pemberitaan melalui Dewan Pers. Sebab pencemaran nama baik dalam pemberitaan memiliki kaitan yang erat dengan etika profesi pers sehingga sebaiknya diselesaikan melalui upaya penggunaan hak jawab. :)

Selasa

hukum dalam kacamata minoritas

tujuan utama hukum adalah menjamin keadilan  serta memberikan perlindungan bagi seluruh masyarakat . tapi pada kenyataan nya terkadang justru hukum lah yang mencekik masyarakat. peraturan dibolak balikan demi tujuan golongan- golongan mayoritas sehingga hukum menjadi tajam kebawah dan tumpul ke atas.dan yang lebih menyedihkan ketika seorang hakim memutus suatu perkara dengan pertimbangan lain selain demi tercapainya keadilan.
Disparitas pidana ini pun membawa problematika tersendiri dalam penegakan hukum di Indonesia. Di satu sisi pemidanaan yang berbeda/ disparitas pidana merupakan bentuk dari diskresi hakim dalam menjatuhkan putusan, tapi di sisi lain pemidanaan yang berbeda/disparitas pidana ini pun membawa ketidakpuasan bagi terpidana bahkan masyarakat pada umumnya. Muncul pula kecemburuan sosial dan juga pandangan negatif oleh masyarakat pada institusi peradilan, yang kemudian diwujudkan dalam bentuk ketidakpedulian pada penegakan hukum dalam masyarakat. Kepercayaan masyarakat pun semakin lama semakin menurun pada peradilan, sehingga terjadilah kondisi dimana peradilan tidak lagi dipercaya atau dianggap sebagai rumah keadilan bagi mereka atau dengan kata lain terjadi kegagalan dari sistem peradilan pidana. Main hakim sendiri pun menjadi sesuatu yang lebih baik dan lebih memenuhi rasa keadilan daripada mengajukan perkara mereka ke pengadilan. Keadaan ini tentu menimbulkan inkonsistensi putusan peradilan dan juga bertentangan dengan konsep rule of law yang dianut oleh Negara kita, dimana pemerintahan diselenggarakan berdasarkan hukum dan didukung dengan adanya lembaga yudikatif yakni institusi peradilan untuk menegakkan hukum, apa jadinya jika masyarakat tidak lagi percaya pada penegakan hukum di Indonesia. Tidak sampai disitu saja, konsep equality before the law yang menjadi salah satu ciri Negara hukum pun masih perlu dipertanyakan terkait dengan realita yang ada, dimana disparitas pidana tampak begitu nyata dalam penegakan hukum. Fakta tersebut merupakan bentuk dari perlakuan peradilan yang tidak sama terhadap sesama pelaku tindak pidana sejenis yang kemudian diberikan hukuman yang berbeda. Misalnya dalam kasus perkosaan yang sifat dan karakteristikanya sama, tetapi hakim menjatuhkan pidana yang jauh berbeda. Bercermin dari hal itu maka masih dapatkah Negara ini dikatakan sebagai Negara hukum?
permasalahan hukum di indonesia bahkan lebih rumit jika dibandingkan dengan benang kusut bagaimana tidak, tidak pernah ada usaha yang maksimal dari penegak hukum, sepertinya memang ketidak percayaan masyarakat pada lembaga peradilan tidak di anggap hal penting. terus menerus masyarakat disuguhi dengan kenyataan bahwa saat ini tidak sedikit penegak hukum yang sudah tidak amanah. 
sangat menyedihkan melihat bangsa kita yang telah memperoleh kemerdekaan ini dengan darah, keringat bahkan ditukar dengan nyawa pahlawan- pahlawan kita sekarang jatuh tersungkur karna ulah generasi penerusnya sendiri, krna keserakahan pemimpin2 yang tak pernah takut krna tidak menepati janjinya. negara ini berubah menjadi hutan rimba dimana hanya yang kuat lah yang mampu bertahan dan yang lemah akan mati tertindas.
pencuri dihakimi sampai mati koruptor dibiarkan lari.. dimana keadilan itu?
kenapa hukum menjadi suatu hal yang jahat, kejam, sangat tidak bersahabat terhadap yang lemah. lalu jika hukum sudah tidak bersahabat dengan kaum minoritas lalu kemana kaum minoritas harus mencari keadilan? atau memang keadilan itu bukan milik kaum minoritas. semoga penegak hukum kita kedepanya dapat menegakan hukum seadil adilnya walaupun langit akan runtuh

Senin

skripsiku sayang tak akan ku buat kau jadi malang

aku meyakini satu hal dalam hidupku bahwa mulailah segala sesuatu dengan kejujuran. bagiku kelulusan ku adalah awal dari kehidupan nyata, maka sesulit apapun itu aku harus menyudahi  pendidikanku dengan kejujuran yang aku punya agar aku dapat memulai kehidupan baru ku dengan tenang dan mudah-mudahan menjadi berkah bagiku. tetapi pada kenyataannya tidak ada kejujuran yang berjalan mulus banyak halangan dan hambatan. bisa saja aku "menjiplak" tugas akhir orang lain atau bahkan meminta dibuatkan orang lain tapi tentu saja hasilnya sangat berbeda.
menyusun skripsi adalah suatu proses yang jika kita bayangkan adalah sangat sulit dikerjakan karena akan berurusan dengan banyak buku, banyak teori, banyak masalah, dan tentu banyak biaya. tetapi segala sesuatu yang sulit didapatkan biasanya akan menghasilkan sesuatu yang sangat menyenangkan. prinsipnya lakukan semua pekerjaan dengan rasa cinta, sukai apa yang kita kerjakan maka kita tidak akan merasa bahwa pekerjaan itu menjadi beban bagi kita.
menurut salah satu dosen ku "skripsi terdiri dari 70% uji kesabaran dan 30% uji kemampuan". memang begitu adanya perlu kesabaran ekstra double untuk mengerjakan skripsi dimulai dari menunggu Sk, pencarian data, bimbingan, revisi, itu semua sangat menguras kesabaran. tapi kalau urusannya dengan bimbingan adalah bagaimana cara kita membaca karakter dosen pembimbing kita. kita harus pandai- pandai mengambil hati nya demi tercapainya tujuan kelulusan kita. 
jadi bagi aku skripsi adalah menyenangkan! maka menyesal lah para mahasiwa2 yang mengaku sudah menjadi sarjana tanpa menulis skripsi. :D

Minggu

catatan singkat pengejar prestise

perkembangan kehidupan di era modern ini dapat dikatakan telah sampai pada batas ketidaknormalan. Bagaimana tidak, kesenjangan sosial sudah sangat mencolok mata. disaat kaum marginal menguras keringat hanya demi memenuhi kebutuhan hidupnya sehari2. sebagian orang justru berlomba memamerkan barang bermerk dan berkelas seperti layaknya etalase sebuah toko berjalan, hal ini membuktikan bahwa tingkatan sosial seseorang sekarang bukan lagi dilihat dari bagaimana ia berprilaku tetapi lebih kepada apa yang dimilikinya. hal tersebutlah yang menjadi alasan kenapa orang2 cenderung memaksakan diri untuk memiliki suatu barang dengan kelas nomor 1 agar lebih berprestise dilingkungannya. tidak lagi penting apakah barang itu memberikan banyak manfaat atau hanya sekedar untuk ajang "ikut-ikutan" saja. 
keadaan yang demikian ini orang- orang tersebut telah dihantam habis- habisan oleh pemikiran posmodern. segala sesuatu dinilai dengan kepuasan, dan untuk memuaskan orang- orang semacam ini maka berdirilah Mall- Mall Megah yang menjadi lambang pemuas hasrat- hasrat yang menggeliat liar. bukan lagi hal yang penting apakah makan di warung pinggir jalan itu enak atau tidak karena sekarang orang- orang tidak hanya mengkonsumsi makanan tapi juga prestise. 
prestise menjadikan mereka ada dalam strata sosial yang tinggi sehingga akhirnya mereka diagung- agungkan. oleh sebab itu semua orang berlomba untuk mendapatkan sebuah gelar "berkelas". yang sangat menyedihkan adalah ketika seseorang belum sampai pada tahap "berkelas" itu kemudian memaksakan diri menjadi "berkelas" dengan menggunakan berbagai cara yang kriminal, misalnya dengan mencuri, atau membeli barang- barang imitasi/ tiruan. hal- hal semacam ini lah yang tentunya perlu kita hindari. pergeseran pemikiran mengenai penilaian terhadap seseorang ini lah yang seharusnya kita benahi.
bahwa ungkapan " Dont Judge The Book By Its Cover" memang benar adanya. maka marilah kita kembali kepada pemikiran bahwa yang menentukan mulia atau tidaknya seseorang adalah apa yang telah ia berikan kepada sekitarnya. Se kaya apapun seseorang jika ia tidak berguna bagi orang lain maka ia tetaplah tidak bernilai.